Semarang — Program Pelatihan 38 JP bertema Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) melalui Papan Catur terus mendapat respons positif dari peserta. Dalam sesi pelatihan Kamis (11/12) yang menghadirkan Teduh Sukma Wijaya, S.Pd. sebagai narasumber serta Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si. sebagai host dan moderator, peserta menilai catur bukan hanya media permainan, tetapi juga ruang latihan berpikir tingkat tinggi (HOTS) yang terstruktur.
Salah satu peserta, Garnis Anggraeni Sofwan dari SD Negeri 3 Cingebul, Kabupaten Banyumas, menyampaikan bahwa efektivitas pelatihan sangat dipengaruhi tujuan dan audiens yang disasar. Namun secara umum, menurutnya, pendekatan catur memiliki nilai kuat karena menghadirkan situasi kompleks namun sistematis yang relevan untuk pembelajaran analitis.
“Secara umum, menggabungkan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dengan konteks catur dapat memberikan manfaat yang signifikan karena catur menawarkan lingkungan yang terstruktur dan kompleks untuk aplikasi AI,” ujarnya.
Garnis menambahkan, pelatihan ini menarik, bermanfaat, dan potensial diterapkan dalam pembelajaran. Meski begitu, ia juga menyoroti tantangan implementasi di lapangan, terutama pada tingkat peserta didik yang belum akrab dengan catur.
“Sebenarnya menarik dan bermanfaat dan efektif untuk pembelajaran, tapi sepertinya masih kurang akrab di telinga anak-anak. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik untuk lebih memperkenalkan kepada anak didik,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut menegaskan pentingnya tahapan pengenalan dan pembiasaan sebelum catur digunakan sebagai media latihan strategi berpikir. Pelatihan ini dirancang tidak hanya memberi teori, tetapi juga praktik melalui demonstrasi puzzle, analisis langkah, dan refleksi penerapannya dalam aktivitas belajar-mengajar.
Melalui program 38 JP ini, penyelenggara berharap semakin banyak guru mendapatkan alternatif media pembelajaran yang mindful, meaningful, dan joyful, sekaligus mendorong budaya berpikir analitis serta pengambilan keputusan yang lebih bijak—baik di kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari.
0 Komentar