Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Guru Antusias Ikuti Bootcamp PM 38 JP SLCC

Semarang, 3 September 2025 — Suasana malam di SLCC PGRI Jawa Tengah berubah riuh saat ratusan guru dari berbagai jenjang mengikuti Bootcamp 38 JP: Pembelajaran Mendalam dan KKA (Koding & Kecerdasan Artifisial). Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini menandai pertemuan perdana dari rangkaian empat sesi, dengan narasumber utama Tri Haryatmo, S.Pd., M.Pd., Widyaprada BBGTK Jawa Tengah, serta dipandu oleh Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., Host dari SLCC PGRI Jawa Tengah.

Interaksi Hangat Sejak Awal

Sejak pembukaan, nuansa akrab dan partisipatif sudah terasa. Tri Haryatmo mengawali dengan pantun segar, disambut tawa dan balasan “cakep!” dari peserta. Guru-guru yang hadir, meski sebagian tidak membuka kamera, tetap aktif merespons lewat fitur reaction maupun kolom chat.

“Bootcamp ini adalah wadah kita untuk meningkatkan kompetensi guru di era digital. Malam ini kita beruntung bisa belajar langsung dari narasumber BBGTK,” ujar host, Dr. Saptono Nugrohadi.

Substansi Materi: Dari Bloom ke SOLO

Dalam paparannya, Tri Haryatmo menekankan bahwa Pembelajaran Mendalam (PM) bukan kurikulum baru, melainkan pendekatan pembelajaran yang memuliakan potensi siswa melalui tiga prinsip: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Ia juga memaparkan pergeseran fokus dari Taksonomi Bloom ke Taksonomi SOLO. Jika Bloom menekankan hierarki berpikir, maka SOLO menyoroti kedalaman pemahaman siswa dengan level: unistruktural, multistruktural, relasional, hingga extended abstract. “Inilah cara kita membiasakan siswa menghadapi soal-soal HOTS yang diukur PISA,” tegas Tri.

Diskusi & Aktivitas Kelompok

Bootcamp ini tidak sekadar ceramah. Guru peserta dibagi dalam tiga kelompok untuk berbagi pengalaman sesuai prinsip PM: kelompok pertama menggali praktik berkesadaran, kelompok kedua menyoroti pembelajaran bermakna, dan kelompok ketiga merumuskan suasana menggembirakan di kelas.

Respons pun beragam, dari pengalaman menanam bersama siswa, membuat proyek lintas mapel, hingga membangun budaya mindfulness sebelum belajar. “Satu aktivitas bisa masuk ke banyak prinsip, tergantung bagaimana guru merancangnya,” jelas Tri.

Puncak Antusiasme: Sesi Kahoot

Kemeriahan mencapai puncak saat sesi kuis interaktif Kahoot dibuka sekitar pukul 22.10 WIB. Guru-guru berebut menjawab cepat lewat gawai masing-masing, menciptakan suasana kelas maya yang penuh tawa, sorakan, dan persaingan sehat.

Meski hanya simulasi, hasil kuis menunjukkan pemahaman peserta meningkat signifikan. “Luar biasa, banyak yang benar! Ini bukti Bapak Ibu sudah mulai menguasai konsep PM,” ujar Tri sambil tersenyum.

SLCC PGRI Jateng Jadi Motor Penggerak

Sebagai penyelenggara, SLCC PGRI Jawa Tengah kembali membuktikan diri sebagai motor penggerak peningkatan kompetensi guru. Bootcamp 38 JP edisi September ini tidak hanya menghadirkan narasumber nasional, tetapi juga menekankan pentingnya jejaring, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

“Kita ingin guru-guru Jawa Tengah menjadi pionir dalam implementasi PM dan KKA. Ini bukan sekadar teori, tapi praktik nyata yang bisa langsung dibawa ke kelas,” tegas Dr. Saptono.

Bootcamp ini masih akan berlanjut dalam tiga pertemuan berikutnya. Target akhirnya, guru peserta mampu menyusun RPP/Modul Ajar berbasis Pembelajaran Mendalam, dengan asesmen formatif yang mengukur kedalaman pemahaman siswa.

Menutup sesi, Tri kembali membacakan pantun penutup yang membuat peserta tersenyum lega. “Sementara bootcamp berakhir penuh bahagia, sampai besok ketemu lagi di lain waktu,” katanya, disambut tepuk tangan virtual dari layar Zoom.

TESTIMONI PESERTA

Suara peserta Bootcamp 38 JP: refleksi, kesan, dan semangat baru dalam PM & KKA.

© 2025 SLCC PGRI Jawa Tengah
Transformasi Digital, Inovasi Tanpa Batas

Posting Komentar

0 Komentar