Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

🎙️ Tes Kemampuan Akademik: Validasi Kompetensi, Bukan Sekadar Nilai

Semarang — Gelombang transformasi pendidikan di Indonesia terus mengalir. Pada Kamis, 4 September 2025, PGRI Jawa Tengah kembali menggelar siaran langsung NGOBR-US (Ngobrol Update Seputar Pendidikan) bersama UP Radio 98.5 FM. Episode kali ini mengangkat tema strategis: Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Hadir sebagai narasumber utama, Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., selaku Ketua PSLCC PGRI Jawa Tengah sekaligus Wakil Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah, yang memaparkan dengan lugas urgensi, struktur, serta implikasi pelaksanaan TKA sebagai bagian dari validasi akademik nasional.

Dipandu oleh host Shanty Rosalia, diskusi selama lebih dari 30 menit tersebut memecah banyak miskonsepsi seputar TKA, menyuguhkan insight jernih tentang posisi TKA sebagai validator nilai raport, bukan sebagai pengganti atau penentu kelulusan.

📌 TKA: Mengapa Penting?
Mengawali paparannya, Dr. Saptono menggarisbawahi bahwa nilai raport tidak selalu mencerminkan kompetensi asli peserta didik. Ketimpangan persepsi ini yang mendorong lahirnya TKA sebagai instrumen penilaian akademik nasional yang objektif.

🗣️ “Tes Kemampuan Akademik (TKA) hadir sebagai validator rapor, bukan penggantinya. Ia melengkapi proses, bukan meniadakan peran guru,” tegas Dr. Saptono.

Ia juga menyoroti rendahnya capaian siswa Indonesia dalam berbagai survei internasional seperti PISA, terutama dalam konteks Higher Order Thinking Skills (HOTS). Menurutnya, TKA menjadi salah satu ikhtiar nasional untuk menjawab tantangan ini secara sistematis.

🧩 Struktur TKA dan Relevansinya
TKA akan menguji lima mata pelajaran:
3 Mapel Wajib: Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris
2 Mapel Pilihan: Disesuaikan dengan rencana studi atau bidang keahlian

Dr. Saptono menekankan bahwa pemilihan mata pelajaran pilihan harus mencerminkan arah studi siswa. Misalnya, siswa yang ingin masuk Prodi Sejarah semestinya mengambil Sejarah atau Bahasa Asing sebagai mapel pilihan dalam TKA. 

Selain sebagai sarana pemetaan kompetensi, TKA juga digunakan sebagai bahan seleksi masuk jenjang pendidikan lebih tinggi dan bahan evaluasi mutu pembelajaran di sekolah.

📅 Timeline Pelaksanaan TKA 2025/2026
Agustus–September: Pendaftaran
Awal Oktober: Simulasi teknis (cek jaringan & perangkat)
Akhir Oktober: Gladi bersih
Awal November: Pelaksanaan utama
17–23 November: Pelaksanaan TKA susulan
Januari 2026: Sertifikat TKA diterbitkan sebagai pendamping rapor
🧠 Peran Guru: Menyulut Kesadaran dan Semangat Siswa
Lebih dari sekadar teknis ujian, Dr. Saptono mengajak guru untuk membimbing siswa dengan pendekatan kesadaran, makna, dan kegembiraan dalam belajar.
🗣️ “Pembelajaran yang bermakna bukan hanya menyampaikan materi, tapi membentuk siswa yang sadar akan pilihannya, tahu mengapa belajar, dan gembira melakukannya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan TKA idealnya terintegrasi dengan empat dimensi utama pendidikan karakter, yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olahraga.
🛠️ Tantangan Infrastruktur dan Akreditasi
Tak dipungkiri, kesiapan infrastruktur masih menjadi tantangan di beberapa satuan pendidikan. Untuk sekolah yang belum terakreditasi, solusi yang diambil adalah menginduk ke sekolah pelaksana TKA yang telah memenuhi syarat.

PGRI, melalui Smart Learning and Character Center (SLCC), telah berperan aktif dalam menyosialisasikan, mendampingi, dan menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru di berbagai daerah.

📣 Jangan Ulangi Kesalahan
Menutup talkshow, Dr. Saptono memberi peringatan bijak agar masyarakat pendidikan tidak terjebak pada nilai TKA sebagai tujuan akhir. Ia menyitir pengalaman masa lalu saat Ujian Nasional diperlakukan sebagai "harga mati", yang justru merusak makna pendidikan itu sendiri.
🗣️ “Jangan membuat kesalahan yang sama lewat cara yang baru. TKA bukan soal nilai tinggi, tapi tentang kejujuran dan kesadaran akan proses belajar,” pungkasnya.
📢 Mari siapkan generasi pelajar yang tidak hanya pintar, tapi juga sadar, berkarakter, dan siap berdaya saing global.

Posting Komentar

0 Komentar