Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

 

Semarang, Kabar.SLCC – Smart Learning and Character Center menyelenggarakan Pelatihan Menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan atau KOSP untuk sekolah dan bapak ibu guru. Pelatihan ini adalah Seri II dari 'Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka', yang digelar dengan pola 32 jp secara Syncronous dan Asyncronous mulai 9 Juni sampai dengan 30 Juni 2022, dengan menghadirkan narasumber sekaligus fasilitator berbagai unsur diantaranya adalah Guru Penggerak, Praktisi, Akademisi dan SLCC.

Pelatihan Menyusun KOSP yang diikuti 1.115 bapak ibu guru pada Kamis (16/6) itu memiliki 3 tujuan. Tiga tujuan tersebut adalah agar peserta mampu melakukan analisis karakter pendidikan untuk memfasilitasi penyusunan dan tujuan satuan pendidikan, peserta mampu berkolaborasi dalam penyusun kurikulum operasional satuan pendidikan dan peserta mampu merencanakan aksi dalam penyusunan dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan. 

Pada pelatihan tersebut narasumber Dr. Katarina Herwanti, M.Pd. yang biasa dipanggil Ibu Rina menerapkan sintaks MERRDEKA. Rina menerangkan bahwa MERRDEKA merupakan akronim dari Mulai dari diri; Eksplorasi konsep; Ruang kolaborasi; Refleksi terbimbing; Demonstrasi kontekstual; Elaborasi pemahaman' Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. 

Baca juga : Merencanakan Pembelajaran Merrdeka

Pada tahap Mulai dari diri peserta pelatihan diajak menjawab pertanyaan pemantik sebagai berikut

"Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa kesan dan pembelajaran yang didapat saat terlibat dalam kegiatan tersebut? Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa tantangan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut dan bagaimana menghadapinya? Ceritakan pengalaman Anda saat terlibat dalam kegiatan penyusunan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan. Apa peran Anda dalam kegiatan tersebut? Mengapa penting bagi satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum operasional-nya sendiri?" kata Rina 

Selesai memberikan tanggapan atas jawaban pertanyaan pemantik, Dr. Katarina Herwanti, M.Pd. memfasilitasi peserta pelatihan untuk Eksplorasi konsep. Eksplorasi konsep oleh narasumber Ibu Rina yang pernah bertugas di KBRI Moskow ini berupa diskusi mengenai apa itu kurikulum dan peran dan fungsinya. Diskusi juga menjadi pilihan narasumber pada sintaks Ruang kolaborasi, sintaks Demonstrasi kontekstual mengenai penyusunan dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan.  

Peserta juga diberikan kesempatan untuk Elaborasi pemahaman dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut ini 

"Apa sebenarnya peran kurikulum dalam proses pembelajaran? Apa tujuan belajar murid, kompetensi apa yang ingin dicapai sebagai pemenuhan kebutuhan murid masa kini dan proyeksi masa depannya Bagaimana cara mencapai kompetensi tersebut Apa saja prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran (panduan pedagogik/pembelajaran)Apa saja prinsip-prinsip asesmen yang perlu diimplementasikan saat pembelajaran berlangsung,"  kata Rina.

Pada akhirnya peserta pelatihan diminta mendemonstrasikan pemahamannya tentang Paradigma Baru Pembelajaran melalui Aksi nyata yang di sajikan dalam bentuk infografis menggunakan platform Canva. Pada  kesempatan ini Yusep Kurniawan, M.Pd. (kader muda PGRI telah lulus Pendidikan Guru Penggerak) membimbing bagaimana membuat refleksi penyusunan dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan menggunakan Canva. 

Baca juga : Portofolio Peserta Pelatihan Menyusun KOSP

Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan hingga selesai. Hal ini tampak dari umpan balik atau tanggapan yang diterima oleh penyelenggara. 

Keterangan gambar : Survei kepuasan peserta pelatihan

Sebanyak 89,9% peserta pelatihan menyatakan sangat puas serta puas sedangkan persentase sisanya yaitu 9,9% mengaku cukup puas. Dalam hal relevansi pelatihan, sebanyak 66,9% peserta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan, 26,4% menyatakan relevan dan 6,6% menyatakan cukup relevan bagi mereka.  

Keterangan gambar: Survei kebermanfaatan dan relevansi pelatihan 

Pelatihan tersebut pun berhasil menyita perhatian Bapak Ibu guru dan langsung mendapatkan respon dari peserta. Di kolom komentar, Maftuchin, S.Pd. guru SD Negeri Pagersari 01 peserta pelatihan menuliskan tanggapan dan usulannya mengenai pelaksanaan pelatihan sebagai berikut

"Di sosialisasikan lebih luas lagi agar banyak peserta yang ikut dalam progam ini, karena progam ini betul sangat bagus untuk guru pelaksana IKM. Dengan mengikuti pelatihan saya punya gambaran untuk melakukan adaptasi kurikulum SDM, sarana dan prasarana dan daya dukung. Selanjutnya aksi nyata saya adalah mendiskusikan dengan teman sejawat, kepala sekolah dan stake holder." kata Maftuchin.

Keterangan gambar : Usulan dan masukan umum peserta pelatihan

Pada kesempatan itu kepada peserta pelatihan juga dikenalkan tentang PMM. Dipilihnya Plafform Merdeka Mengajar sebagai materi penutup pelatihan ini bukan tanpa alasan. Sebagaimana kita ketahui dengan Platform Merdeka Mengajar atau PMM guru dapat mengajar, belajar dan berkarya. 

Posting Komentar

0 Komentar