Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Enny Khoirun Nihaya, S. Pd : Sesungguhnya Ide Tiada Berguna Jika Hanya Dibiarkan dalam Kepala

 

Foto : Enny Khoirun Nihaya, S. Pd menerima hadiah dari Bupati Blora

SLCCNews. Peraih dua medali emas dalam lomba Gurulympics PGRI 2020 ini mengaku ada sedikit kesulitan dalam berbahasa Inggris tetapi berkat usaha kerasnya berhasil mengatasi kesulitan dan berbuah manis, dua medali emas berhasil diraihnya.

Kepada Infokom PGRI Jateng, guru kelas 5 SDN 1 Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora ini menceritakan pengalamannya. Juara 1 lomba MTQ antar guru tingkat Kabupaten Blora tahun 2018 ini mengikuti 4 cabang lomba dan mendapatkan medali emas di bidang olah karya cabang P : Bahasa Inggris dan Komunikasi, dan medali emas juga di Cabang V : Sekolah Dasar. Sedang untuk dua cabang yang lain cabang C dan O belum berhasil.

Kesulitan dalam lomba

Untuk cabang V Sekolah Dasar tidak mengalami kesulitan karena karya yang harus ia kumpulkan berkaitan dengan tugas profesionalnya sebagai guru SD dan setiap hari dilaksanakan, yakni merancang sebuah proyek tematik dengan mengaitkan paling sedikit 3 muatan pelajaran.

Sedikit kesulitan baru ia rasakan untuk cabang P: Bahasa Inggris, ketika awalnya lidah terasa kaku dalam membaca berita bahasa Inggris, karena selama ini ia hanya sebagai pengguna bahasa Inggris pasif.

Untuk mengatasi hal tersebut ia berlatih membaca berulang-ulang dalam tenggang waktu singkat yang tersedia untuk membuat karya. Dan jika ada satu kata yang ragu cara pelafalannya guru muda milenial berusia 32 tahun ini memanfaatkan teknologi yang tersedia di google untuk mempelajari pengucapan yang benar. Dan setelah yakin benar barulah ia take video.

“Dan surprise sekali dari 10 daftar penerima medali emas, saya lihat asal Instansinya hanya saya yang guru tingkat sekolah dasar, lainnya dari SMP hingga SMA bahkan ada STKIP”, ucap Enny bangga.

Kesan dan harapan

Enny Khoirun Nihaya merasa beruntung dapat tergabung dalam kontingen Jateng untuk mengikuti gurulympics, sehingga dapat berkenalan dengan rekan-rekan guru dari berbagai kota/Kabupaten di Jawa Tengah. 

Baca juga : Branding Sekolah Melalui Lomba Penelitian Siswa

Disitulah jaringan persahabatan bisa dibangun, kemudian bisa saling berbagi ide dan pengalaman. Ada satu quote yang membuatnya senang bertukar pikiran dan berbagi ide, 

"sesungguhnya ide tiada berguna jika hanya dibiarkan dalam kepala", jelas Enny.  

Enny selanjutnya menyampaikan pesan untuk rekan-rekan guru yang mungkin tadinya enggan mengikuti kegiatan seperti ini:

“Jangan enggan berkompetisi, karena dengan berkompetisi, sejatinya kita sedang melatih diri untuk menjadi lebih baik. Dari sebuah kompetisi pula kita dapat merasakan arti sebuah perjuangan meraih sesuatu dan arti sebuah keikhlasan ketika gagal meraihnya”, jelas Enny lebih lanjut.

Ia mengaku, niat utamanya adalah melatih dan meningkatkan kemampuan diri, penghargaan yang ia peroleh jika berhasil itu adalah bonus.

“Dalam kompetisi kalah menang itu biasa”, ungkapnya.

Enny selanjutnya berharap ajang gurulympics hadir menjadi agenda tahunan PGRI dengan inovasi-inovasi baru yang lebih menarik. Enny juga mengaku tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah yang selalu memberi motivasi kepada anak buahnya untuk terus mengembangkan diri. Terima kasih juga ia ucapkan kepada  teman-teman guru dari SDN 1 Gagakan Kecamatan Sambong yang selalu men-support-nya. 

Terima kasih juga ia sampaikan kepada LO kontingen Jateng, Dr Saptono Nugrohadi, M,Pd, M.Si yang telah mendampinginya dan kepadanya Enny mengaku belajar untuk selalu berfikir positif. (Pur)

Posting Komentar

0 Komentar